Albuterol
Penggunaan Albuterol
Salbutamol/Albuterol umumnya digunakan dalam pengobatan Asma dan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK).
Bagaimana Cara Kerja Albuterol
Salbutamol mengaktifkan enzim yang merangsang produksi cAMP. Ini mengarah pada aktivasi protein kinase A, yang menurunkan konsentrasi Ca ion intraseluler dan menghambat fosforilasi miosin. Hal ini membuat otot polos di saluran udara menjadi rileks.
Efek Samping dari Albuterol
Reaksi hipersensitivitas, mual, muntah, takikardia, demam, menggigil, ruam, hipotensi, kelebihan beban vaskular, edema paru-paru
Peringatan
Ginjal Gunakan dengan Hati-hati.
Albuterol sebaiknya digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan penyakit ginjal parah karena dapat menyebabkan hipokalemia. Penyesuaian dosis Albuterol mungkin diperlukan. Mohon konsultasikan dengan dokter Anda.
Alkohol Tidak Disarankan
Tidak aman untuk mengonsumsi alkohol bersama Albuterol. Mengonsumsi Albuterol dengan alkohol dapat memperburuk efek samping seperti sakit kepala, pusing, pusing, pingsan, dan/atau palpitasi.
Kehamilan Tidak Aman
Albuterol mungkin tidak aman digunakan selama kehamilan. Studi pada hewan telah menunjukkan reaksi buruk pada janin, namun, studi pada manusia terbatas. Manfaat dari penggunaan pada wanita hamil mungkin dapat diterima bahkan dengan risikonya. Mohon konsultasikan dengan dokter Anda.
Mengemudi Secara Umum Aman.
Biasanya Albuterol tidak memengaruhi kemampuan untuk mengemudi. Jangan mengemudi kecuali Anda merasa sehat.
Hati Aman jika diresepkan.
Albuterol should be safe to use in patients with liver disease. It is rare for most of the antiasthmatic agents to cause hepatotoxicity. No dose adjustment of Albuterol may be needed.
Laktasi Data terbatas
Albuterol diekskresikan dalam ASI tetapi tidak diketahui menunjukkan efek berbahaya pada bayi yang disusui. Namun, penggunaannya sebaiknya dibatasi kecuali manfaatnya lebih besar daripada risikonya.