Alendronic Acid

Penggunaan Alendronic Acid

Salbutamol/Albuterol umumnya digunakan dalam pengobatan Asma dan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK).

Bagaimana Cara Kerja Alendronic Acid

Salbutamol mengaktifkan enzim yang merangsang produksi cAMP. Ini mengarah pada aktivasi protein kinase A, yang menurunkan konsentrasi Ca ion intraseluler dan menghambat fosforilasi miosin. Hal ini membuat otot polos di saluran udara menjadi rileks.

Efek Samping dari Alendronic Acid

Nyeri perut, dispepsia, diare, sembelit, esofagitis, erosi/ulkus esofagus, striktur esofagus, ulkus peptikum, osteonekrosis rahang, nyeri tulang/sendim/otot, fraktur femoral, hipokalsemia, sindrom Steven Johnson, nekrolisis epidermal toksik.

Peringatan

Ginjal Aman jika diresepkan.

Tidak memerlukan penyesuaian dosis untuk pasien dengan laju filtrasi glomerulus (GFR) lebih besar dari 35 ml/menit. Namun, tidak disarankan untuk pasien dengan fungsi ginjal yang terganggu jika GFR kurang dari 35 ml/menit, karena tidak ada data yang mendukung hal ini.

Alkohol Aman

Alendronic Acid tidak berinteraksi dengan alkohol.

Kehamilan Tidak Aman

Tidak ada data yang memadai dari penggunaan Alendronic Acid pada wanita hamil. Studi pada hewan telah menunjukkan toksisitas reproduksi yang menyebabkan distokia terkait dengan hipokalsemia pada tikus. Asam alendronat tidak boleh digunakan selama kehamilan.

Mengemudi Secara Umum Aman.

Biasanya Alendronic Acid tidak memengaruhi kemampuan untuk mengemudi. Jangan mengemudi kecuali Anda merasa sehat.

Hati Aman jika diresepkan.

No dose adjustment is necessary.

Laktasi Data terbatas

Tidak diketahui apakah Alendronic Acid diekskresikan dalam ASI manusia. Risiko bagi bayi baru lahir/bayi tidak dapat dikecualikan. Alendronic Acid tidak boleh digunakan selama menyusui.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Ditulis oleh , MD (Universiti Hasanuddin, Indonesia)

Diperiksa oleh Dr Nur Syuhada binti Zulkifli, MD, Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM).