Benzoyl Peroxide
Penggunaan Benzoyl Peroxide
Benzoyl peroxide umumnya digunakan untuk mengobati jerawat dan ulkus stasis.
Bagaimana Cara Kerja Benzoyl Peroxide
Benzoyl peroxide memiliki tindakan antimikroba dan keratolitik ringan dengan melepaskan oksigen radikal bebas yang mengoksidasi protein bakteri penyebab jerawat. Benzoyl peroxide bekerja secara aktif melawan bakteri seperti Staphylococcus epidermidis dan Propionibacterium acnes.
Efek Samping dari Benzoyl Peroxide
Kulit kering, Kemerahan pada kulit, Iritasi, Gatal, Pengelupasan kulit, Pembengkakan wajah
Peringatan
Ginjal Aman jika diresepkan.
Benzoyl Peroxide tidak digunakan untuk konsumsi internal dan jumlah yang diserap ke dalam sistem peredaran darah juga sangat sedikit sehingga tidak menyebabkan efek apa pun meskipun diekskresikan melalui urin. Oleh karena itu, aman digunakan bahkan pada pasien dengan gangguan ginjal.
Alkohol Aman
Karena Benzoyl Peroxide digunakan secara topikal, risiko berinteraksi dengan alkohol yang dikonsumsi adalah nol. Oleh karena itu, aman untuk mengonsumsi alkohol saat menggunakan Benzoyl Peroxide.
Kehamilan Tidak Aman
Data yang terbatas dilakukan pada studi reproduksi hewan dan juga pada wanita hamil dengan Benzoyl Peroxide. Studi pada hewan tidak menunjukkan efek berbahaya pada reproduksi sementara tidak pernah dicatat reaksi buruk pada janin manusia atau kehamilan.
Mengemudi Secara Umum Aman.
Benzoyl Peroxide tidak diketahui memengaruhi kemampuan untuk mengemudi atau berkonsentrasi sehingga aman digunakan sebelum mengemudi.
Hati Data terbatas
Benzoyl Peroxide is not metabolised by the liver and with only little amount absorbed through the skin into the circulatory system, Benzoyl Peroxide does not cause any harm to the liver. Dose adjustment is not needed in hepatic impaired people.
Laktasi Data terbatas
Tidak diketahui apakah Benzoyl Peroxide diekskresikan ke dalam ASI manusia atau tidak. Tidak disarankan untuk mengoleskan Benzoyl Peroxide pada dada untuk menghindari kontak tidak sengaja dengan bayi.