Brimonidine

Penggunaan Brimonidine

Brimonidin umumnya digunakan untuk mengobati Glaukoma, Hipertensi Oftalmik, Rosacea.

Bagaimana Cara Kerja Brimonidine

Brimonidin adalah agonis α2-adrenoreseptor. Ini menurunkan tekanan intraokular dengan mengurangi produksi humor akuus dan meningkatkan aliran uveoskleral. Sebagai agen topikal, itu mengurangi kemerahan mata melalui vasokonstriksi langsung.

Efek Samping dari Brimonidine

Kemerahan dan gatal-gatal pada kulit, Kemerahan wajah, Sensasi terbakar, Kesemutan (parestesia), Peningkatan tekanan bola mata, Wajah bengkak, Hidung tersumbat, Penglihatan kabur dan kekeringan mata, Kelelahan, Kegemaran, dan pusing.

Peringatan

Ginjal Gunakan Dengan Hati-hati

Brimonidine harus digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan penyakit ginjal karena Brinomidin belum dipelajari pada penyakit ginjal.

Alkohol Tidak Disarankan

Tidak aman untuk mengonsumsi alkohol bersama Brimonidine. Mengonsumsi Brimonidine dengan alkohol dapat memiliki efek tambahan pada sistem saraf pusat.

Kehamilan Mungkin Aman

Keamanan Brimonidine selama kehamilan manusia belum ditetapkan. Selain itu, studi pada hewan tidak menunjukkan efek teratogenik pada janin.

Mengemudi Tidak disarankan.

Brimonidine dapat menyebabkan efek samping seperti pusing, penglihatan kabur, atau kelelahan, yang semuanya dapat memengaruhi kemampuan untuk berkonsentrasi dan mengemudi.

Hati Data Terbatas

Brimonidine harus digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan penyakit hati karena Brimonidine belum dipelajari pada penyakit hati.

Laktasi Data Terbatas

Tidak ada informasi mengenai keamanan Brimonidine selama menyusui. Belum diketahui apakah Brimonidine diekskresikan dalam ASI manusia.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Ditulis oleh , MD (Universiti Hasanuddin, Indonesia)

Diperiksa oleh Dr Nur Syuhada binti Zulkifli, MD, Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM).