Cabergoline

Penggunaan Cabergoline

Cabergoline umumnya digunakan untuk menekan Tingkat Tinggi Prolaktin dalam Hipoprolaktinemia, menghambat laktasi fisiologis postpartum, dan sebagai terapi tambahan atau monoterapi dalam Penyakit Parkinson.

Bagaimana Cara Kerja Cabergoline

Cabergoline adalah agonis reseptor dopamin yang bertindak pada reseptor D2-dopamin. Ini menekan sekresi prolaktin dengan merangsang pelepasan dopamin.

Efek Samping dari Cabergoline

Ketidaknyamanan perut seperti dispepsia dan nyeri epigastrik, Sakit kepala, Kebingungan, Halusinasi, Konstipasi, Angina, Nyeri payudara, Mual, Hipotensi postural, Sinkop, Reaksi alergi

Peringatan

Ginjal Gunakan Dengan Hati-hati

Penggunaan jangka panjang Cabergoline dapat menyebabkan gangguan fibrotik yang dapat melibatkan ginjal. Teliti rasa sakit pinggang yang dapat menunjukkan kekurangan ginjal akibat sumbatan ureteral atau abdominal.

Alkohol Aman

Sejumlah kecil alkohol tidak terlihat mengurangi keamanan atau fungsi Cabergoline. Namun, tidak disarankan untuk mengonsumsi alkohol jika Anda merasa mengantuk atau pusing setelah mengonsumsi obat ini karena alkohol dapat memperburuk efek-efek ini.

Kehamilan Mungkin Aman

Cabergoline tidak terlihat teratogenik dalam studi hewan, namun, telah terbukti memiliki sifat toksik pada ibu hamil. Tidak ada studi yang memadai pada manusia namun penelitian yang dilakukan sejauh ini menunjukkan dapat memengaruhi fertilitas dan dapat menyebabkan kelainan bawaan. Penggunaan obat ini selama kehamilan sebaiknya dihindari kecuali jika secara jelas diindikasikan dan risiko serta manfaatnya telah dievaluasi secara menyeluruh.

Mengemudi Tidak disarankan.

Karena obat ini dapat mengganggu konsentrasi seseorang. Tindakan yang memerlukan reaksi cepat dan akurat seperti mengemudi dan mengoperasikan mesin sebaiknya dilakukan dengan hati-hati terutama jika Anda tidak merasa baik.

Hati Data Terbatas

Mungkin diperlukan penyesuaian dosis untuk Cabergoline pada pasien dengan kekurangan hati. Konsentrasi plasma yang lebih tinggi telah diperhatikan pada pasien dengan kekurangan hati yang parah yang menerima obat ini.

Laktasi Data Terbatas

Studi pada hewan menunjukkan bahwa Cabergoline diekskresikan dalam ASI. Karena tidak ada data yang sama pada manusia, seorang ibu tidak disarankan untuk menyusui saat mengonsumsi obat ini karena obat ini menghambat laktasi. Namun, ibu menyusui dengan hiperprolaktinemia yang ingin menyusui seharusnya tidak diobati dengan obat ini.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Ditulis oleh , MD (Universiti Hasanuddin, Indonesia)

Diperiksa oleh Dr Nur Syuhada binti Zulkifli, MD, Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM).