Chloramphenicol

Penggunaan Chloramphenicol

Kloramfenikol biasanya digunakan untuk mengobati infeksi bakteri, mata, telinga, dan meningitis.

Bagaimana Cara Kerja Chloramphenicol

Kloramfenikol adalah antibiotik. Antibiotik ini bekerja dengan cara mengikat tempat sintesis protein, khususnya protein subunit 50 dari ribosom bakteri. Dengan demikian, ini menyebabkan penghancuran protein bakteri. Obat ini bekerja paling baik untuk infeksi mata dan telinga akibat bakteri.

Efek Samping dari Chloramphenicol

Gejala saluran cerna; perdarahan; neuritis perifer dan optik, gangguan penglihatan, kebutaan; ensefalopati, kebingungan, mengigau, depresi mental, sakit kepala. Hemolisis pada pasien dengan defisiensi G6PD, Reaksi hipersensitivitas (ruam, demam, dan angioedema) Tetes mata: Penglihatan kabur. Obat tetes telinga: Ototoksisitas.

Peringatan

Ginjal Gunakan Dengan Hati-hati

Chloramphenicol harus digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan penyakit ginjal yang mengalami gangguan ginjal yang signifikan. Penyesuaian dosis mungkin diperlukan. Mohon konsultasikan dengan dokter Anda sebelum menggunakannya.

Alkohol Aman

Aman untuk mengonsumsi alkohol dengan Chloramphenicol

Kehamilan Tidak Aman

Chloramphenicol tidak dianjurkan pada wanita hamil. Beberapa penelitian pada hewan telah menunjukkan efek samping pada janin, namun penelitian pada manusia masih terbatas. Manfaatnya mungkin lebih besar daripada risikonya pada wanita hamil, jadi harap konsultasikan dengan dokter Anda.

Mengemudi Tidak disarankan.

Tidak disarankan untuk mengemudi setelah mengonsumsi Chloramphenicol, terutama jika obat diminum dalam bentuk obat tetes mata karena dapat mengaburkan penglihatan yang menyebabkan gangguan pada pengemudi.

Hati Gunakan Dengan Hati-hati

Chloramphenicol harus digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan gangguan hati yang signifikan. Penyesuaian dosis mungkin diperlukan. Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakan produk ini.

Laktasi Tidak Disarankan

Chloramphenicol dikontraindikasikan untuk pasien yang sedang menyusui karena Chloramphenicol diekskresikan dalam ASI dan dapat menyebabkan efek samping pada bayi yang disusui seperti kehilangan nafsu makan dan muntah-muntah.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Ditulis oleh , MD (Universiti Hasanuddin, Indonesia)

Diperiksa oleh Dr Nur Syuhada binti Zulkifli, MD, Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM).