Cilastatin
Penggunaan Cilastatin
Cilastatin terutama digunakan sebagai obat tambahan untuk mencegah kerusakan ginjal (ginjal) akibat efek nefrotoksik dari antibiotik tertentu, terutama imipenem, dengan cara menghambat metabolisme ginjalnya.
Bagaimana Cara Kerja Cilastatin
Cilastatin bekerja dengan menghambat enzim dehidropeptidase ginjal, yang memecah antibiotik tertentu seperti imipenem. Dengan menghambat enzim ini, cilastatin membantu mempertahankan tingkat terapeutik imipenem dalam urin, sehingga mengurangi risiko kerusakan ginjal.
Efek Samping dari Cilastatin
Salah satu efek samping yang paling umum adalah mual, muntah, diare, sakit kepala, dan reaksi alergi. Efek samping yang serius dapat berupa kejang, halusinasi, dan reaksi kulit yang parah. Konsultasikan dengan tenaga kesehatan profesional jika terjadi efek samping yang parah.
Peringatan
Ginjal Aman Jika Diresepkan
Cilastatin umumnya aman untuk digunakan pada individu dengan fungsi ginjal normal bila diresepkan dengan tepat. Namun, hati-hati pada pasien dengan masalah ginjal yang sudah ada sebelumnya, dan penyesuaian dosis mungkin diperlukan.
Alkohol Data Terbatas
Data terbatas tersedia mengenai interaksi Cilastatin dengan alkohol. Disarankan untuk berhati-hati, dan disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum menggabungkan keduanya.
Kehamilan Data terbatas
Ada data terbatas tentang keamanan Cilastatin selama kehamilan. Dianjurkan untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan untuk menilai potensi risiko dan manfaatnya.
Mengemudi Gunakan Dengan Hati-hati
Perhatian disarankan saat mengemudi atau mengoperasikan mesin, karena Cilastatin dapat menyebabkan pusing atau kantuk pada beberapa individu. Penting untuk menilai respons individu sebelum melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan.
Hati Aman Jika Diresepkan
Penggunaan Cilastatin yang aman telah diamati ketika digunakan sesuai resep, tanpa ada masalah terkait hati yang signifikan yang dilaporkan.
Laktasi Data Terbatas
Data yang tersedia terbatas mengenai keamanan Cilastatin selama menyusui. Disarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan profesional untuk menentukan potensi risiko dan manfaatnya.