Codeine

Penggunaan Codeine

Codeine umumnya digunakan untuk mengobati Diare, Batuk Kering, Nyeri Sedang hingga Berat, Penghilang Nyeri, Nyeri Akut Berat.

Bagaimana Cara Kerja Codeine

Codeine bekerja dengan mengikat reseptor opioid di sistem saraf pusat sehingga mencegah stimulus nyeri dalam jalur yang naik. Ini juga bekerja untuk menekan refleks batuk di medulla.

Efek Samping dari Codeine

Tekanan darah rendah, Konstipasi, Pusing, Sakit Kepala, Vertigo, Kebingungan, Penglihatan Kabur, Disfungsi Seksual, Retensi Urin, Mual

Peringatan

Ginjal Risiko Tinggi

Penyesuaian dosis diperlukan pada pasien dengan gangguan ginjal ringan hingga sedang dan dikontraindikasikan untuk digunakan pada pasien dengan gangguan ginjal berat.

Alkohol Tidak Disarankan

Konsumsi Codeine dan alkohol dapat memperburuk efek pada sistem saraf pusat karena reaksi advers mereka dapat menjadi bertambah buruk.

Kehamilan Tidak Aman

Codeine menyeberangi plasenta dalam jumlah kecil dan karena potensi toksisitas dan efek pada perkembangan janin dan depresi pernapasan, tidak disarankan untuk menggunakan Codeine selama kehamilan kecuali manfaatnya melebihi risikonya.

Mengemudi Tidak disarankan.

Tidak disarankan untuk mengemudi saat mengonsumsi Codeine karena efek samping potensial seperti sakit kepala dan pusing yang dapat memengaruhi kemampuan untuk mengemudi dan berkonsentrasi

Hati Gunakan Dengan Hati-hati

Penyesuaian dosis diperlukan pada pasien dengan gangguan hati ringan hingga sedang sementara kontraindikasi digunakan pada pasien dengan gangguan hati berat.

Laktasi Tidak Disarankan

Codeine mungkin ditemukan dalam ASI manusia dan karena potensi toksisitas dan efek buruk pada bayi, dikontraindikasikan untuk digunakan selama menyusui.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Ditulis oleh , MD (Universiti Hasanuddin, Indonesia)

Diperiksa oleh Dr Nur Syuhada binti Zulkifli, MD, Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM).