Cyclosporine
Penggunaan Cyclosporine
Siklosporin biasanya digunakan untuk Dermatitis Atopik, Transplantasi Sumsum Tulang, Sindrom Nefrotik yang berhubungan dengan Nefritis Lupus dan Glomerulosklerosis Segmental Fokal, Pencegahan Penolakan Organ Pada Pasien Transplantasi, Psoriasis, Artritis Reumatoid, Uveitis
Bagaimana Cara Kerja Cyclosporine
Siklosporin adalah imunosupresan. Obat ini bekerja dengan menghambat produksi dan pelepasan interleukin II. Obat ini juga menghambat aktivasi limfosit T yang diinduksi oleh interleukin II saat istirahat.
Efek Samping dari Cyclosporine
Tremor, Sakit Kepala, Jumlah sel darah putih rendah (Jumlah sel darah putih rendah), Hiperlipidemia (lemak tinggi di pembuluh darah), Mati rasa (Paraesthesia), Kejang, Hipertensi, Pembilasan, Mual dan, muntah, Hirsutisme, Kram otot, Gangguan ginjal, Kelelahan
Peringatan
Ginjal Risiko Tinggi
Cyclosporine tidak boleh digunakan pada pasien dengan fungsi ginjal yang tidak normal.
Alkohol Aman
Tidak ada interaksi antara Alkohol dan Cyclosporine. Oleh karena itu, aman untuk mengonsumsi alkohol dengan Cyclosporine.
Kehamilan Tidak Aman
Cyclosporine mungkin tidak aman digunakan selama kehamilan. Ada penelitian terbatas pada manusia yang menunjukkan efek buruk pada janin. Namun, penelitian pada hewan telah menunjukkan bukti toksisitas reproduksi janin. Penggunaan Cyclosporine diperbolehkan jika manfaatnya seimbang dengan risikonya. Silakan berkonsultasi dengan dokter Anda.
Mengemudi Tidak disarankan.
Cyclosporine dapat menyebabkan sakit kepala, kejang, kelelahan, dan tremor. Efek samping ini dapat mempengaruhi kemampuan Anda untuk berkonsentrasi dan mengemudi. Oleh karena itu, tidak disarankan untuk mengemudi saat menggunakan Cyclosporine.
Hati Gunakan Dengan Hati-hati
Penyesuaian dosis Cyclosporine mungkin diperlukan pada pasien dengan penyakit hati karena metabolisme obat secara ekstensif oleh hati.
Laktasi Tidak Disarankan
Tidak aman untuk mengonsumsi Cyclosporine saat menyusui karena Cyclosporine ditemukan diekskresikan dalam ASI.