Dabigatran Etexilate

Penggunaan Dabigatran Etexilate

Dabigatran Etexilate umumnya digunakan dalam pengobatan Trombosis Vena Dalam, Emboli Paru, dan fibrilasi atrium nonvalvular. Obat ini juga digunakan untuk profilaksis stroke, trombosis vena dalam dan emboli paru.

Bagaimana Cara Kerja Dabigatran Etexilate

Dabigatran adalah penghambat trombin. Obat ini menghambat trombin bebas dan trombin yang terikat fibrin yang menyebabkan penghambatan koagulasi. Ini mencegah konversi fibrinogen menjadi fibrin, aktivasi faktor V, VIII, XI, dan XIII, dan penghambatan agregasi trombosit yang diinduksi trombin.

Efek Samping dari Dabigatran Etexilate

Jumlah sel darah merah rendah (Anemia), Hidung berdarah (Epistaksis), Perdarahan gastrointestinal, Sakit perut, Diare, Gangguan pencernaan (dispepsia), Mual dan muntah, Darah dalam urin

Peringatan

Ginjal Gunakan Dengan Hati-hati

Dabigatran Etexilate tidak boleh digunakan pada pasien dengan penyakit ginjal berat. Penyesuaian dosis Dabigatran Etexilate diperlukan pada penyakit ginjal ringan sampai sedang. Silakan berkonsultasi dengan dokter Anda

Alkohol Aman

Aman untuk mengonsumsi alkohol dengan dabigatran karena tidak ada interaksi di antara keduanya.

Kehamilan Tidak Aman

Dabigatran Etexilate mungkin tidak aman untuk digunakan selama kehamilan karena hasil penelitian pada hewan yang menunjukkan efek buruk pada janin. Namun demikian, ada bukti terbatas dari penelitian pada manusia. Penggunaan pada wanita hamil mungkin dapat diterima jika manfaatnya lebih besar daripada risikonya. Silakan berkonsultasi dengan dokter Anda.

Mengemudi Secara Umum Aman

Dabigatran Etexilate tidak berpengaruh pada kemampuan mengemudi.

Hati Data Terbatas

Pada penyakit hati yang parah dengan tingkat kelangsungan hidup yang menurun, Dabigatran Etexilate merupakan kontraindikasi.

Laktasi Data Terbatas

Tidak ada informasi tentang ekskresi Dabigatran Etexilate dalam ASI. Oleh karena itu, Dabigatran Etexilate harus dihentikan pada wanita menyusui.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Ditulis oleh , MD (Universiti Hasanuddin, Indonesia)

Diperiksa oleh Dr Nur Syuhada binti Zulkifli, MD, Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM).