Diflucortolone

Penggunaan Diflucortolone

Diflucortolone umumnya digunakan dalam pengobatan Kulit Kering, Eksim, Psoriasis, dan Dermatitis Atopik.

Bagaimana Cara Kerja Diflucortolone

Diflucortolone memiliki sifat antiinflamasi, antipruritik, dan vasokonstriktor. Ini menekan pembentukan mediator inflamasi dengan menghambat pelepasan asam arakidonat.

Efek Samping dari Diflucortolone

Ada juga kemungkinan peningkatan kadar gula darah, halusinasi, osteoporosis, infeksi sekunder, sindrom Cushing, penekanan adrenal, glaukoma, penipisan kulit, atrofi kulit, dan striae (garis-garis putih pada kulit).

Peringatan

Ginjal Aman Jika Diresepkan

Penyesuaian dosis Diflucortolone mungkin tidak perlu. Mohon berkonsultasi dengan dokter Anda.

Alkohol Aman

Aman untuk mengonsumsi alkohol dengan Diflucortolone karena tidak ada interaksi obat yang diketahui.

Kehamilan Data terbatas

Diflucortolone mungkin tidak aman digunakan selama kehamilan. Seperti yang ditunjukkan oleh penelitian hewan, janin dapat mengalami dampak negatif. Kortikosteroid topikal lebih disukai pada wanita hamil. Namun, tidak disarankan untuk menggunakan obat dengan kekuatan tinggi. Silakan konsultasikan dengan dokter.

Mengemudi Secara Umum Aman

Diflukortolon tidak berdampak pada kemampuan untuk berkonsentrasi dan mengemudi.

Hati Gunakan Dengan Hati-hati

Tidak ada kebutuhan untuk menyesuaikan dosis Diflucortolone pada pasien dengan penyakit hati.

Laktasi Tidak Disarankan

Tindakan pencegahan keamanan harus dipertimbangkan saat Diflucortolone digunakan selama menyusui. Hipertensi umum terjadi pada bayi yang disusui dengan pemberian topikal Diflucortolone dari ASI ibu mereka.

Ditulis oleh , MD (Universiti Hasanuddin, Indonesia)

Diperiksa oleh Dr Nur Syuhada binti Zulkifli, MD, Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM).