Erlotinib

Penggunaan Erlotinib

Erlotinib umumnya digunakan untuk mengobati Kanker Pankreas dan Kanker Paru-Paru Sel Kecil.

Bagaimana Cara Kerja Erlotinib

Erlotinib menyebabkan apoptosis seluler dan penurunan volume tumor dengan menghambat reseptor faktor pertumbuhan epidermal/ reseptor faktor pertumbuhan epidermal manusia tipe 1 (EGFR/HER1) tirosin kinase yang terlibat dalam jalur pensinyalan kanker.

Efek Samping dari Erlotinib

Ruam, Kulit kering, Diare, Mual, Muntah, Stomatitis, Sakit perut, Anoreksia, Alopesia, Perubahan kuku seperti paronikia, Konjungtivitis, Epistaksis, Kelelahan

Peringatan

Ginjal Gunakan dengan Hati-hati

Ekskresi Erlotinib melalui ginjal tidak mengalami perubahan yang berarti pada pasien dengan penyakit ginjal. Silakan berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya. Penggunaan Erlotinib tidak dianjurkan pada pasien dengan penyakit ginjal berat karena data masih belum tersedia.

Alkohol Tidak Disarankan

Mengonsumsi alkohol dengan Erlotinib dapat memperburuk efek samping obat. Silakan berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum mengonsumsinya.

Kehamilan Tidak Aman

Erlotinib mungkin tidak aman digunakan selama kehamilan. Penelitian pada hewan menunjukkan teratogenisitas dan kematian janin pada janin, namun penelitian pada manusia masih terbatas. Manfaat dari penggunaan pada wanita hamil mungkin lebih besar daripada risikonya. Silakan berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum mengonsumsinya.

Mengemudi Secara Umum Aman

Erlotinib bisa menimbulkan efek samping yang dapat diabaikan terhadap kemampuan Anda untuk berkonsentrasi dan mengemudi. Jangan mengemudi kecuali jika Anda merasa sehat.

Hati Data Terbatas

Erlotinib harus digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan penyakit hati. Penyesuaian dosis Erlotinib dan pemantauan fungsi hati secara ketat mungkin diperlukan. Silakan berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya.

Laktasi Data Terbatas

Tidak diketahui apakah Erlotinib diekskresikan ke dalam ASI dan potensi efek sampingnya pada bayi yang sedang menyusui sebagian besar tidak diketahui. Wanita menyusui sangat disarankan untuk berhenti menyusui saat memulai terapi ini.

Ditulis oleh , MD (Universiti Hasanuddin, Indonesia)

Diperiksa oleh Dr Nur Syuhada binti Zulkifli, MD, Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM).