Erythromycin

Penggunaan Erythromycin

Eritromisin biasanya digunakan dalam pengobatan Infeksi Mata Bakteri, Infeksi Bakteri, Infeksi Kulit Bakteri, dan Toksoplasmosis Selama Kehamilan

Bagaimana Cara Kerja Erythromycin

Eritromisin adalah antibiotik. Eritromisin bekerja dengan cara menghambat sintesis protein bakteri pada orang dengan infeksi bakteri dan demam tifoid. Ini dilakukan dengan mengikat subunit ribosom 50S secara permanen. Hal ini menghentikan translokasi atau transpeptidasi dan menghasilkan pertumbuhan sel yang terhambat.

Efek Samping dari Erythromycin

Sakit perut, Diare, Mual, Muntah, Kolitis pseudomembran, Disfungsi hati, Urtikaria, Ruam kulit, Vertigo, Tinnitus, Aritmia ventrikel

Peringatan

Ginjal Aman Jika Diresepkan

Erythromycin aman digunakan pada pasien dengan gangguan ginjal.

Alkohol Aman

Aman untuk mengonsumsi alkohol dengan Erythromycin. Namun, mengonsumsi Erythromycin dengan alkohol dapat menunda penyerapannya. Harap konsultasikan dengan dokter Anda sebelum menggunakannya.

Kehamilan Mungkin Aman

Penggunaan Erythromycin dapat diterima selama kehamilan. Studi reproduksi pada hewan tidak menunjukkan efek buruk pada janin, dan tidak ada penelitian yang memadai penelitian yang memadai pada wanita hamil. Obat ini hanya boleh digunakan jika ada indikasi infeksi yang jelas. Silakan berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum digunakan.

Mengemudi Secara Umum Aman

Erythromycin biasanya tidak mempengaruhi kemampuan mengemudi. Jangan mengemudi kecuali Anda merasa sehat.

Hati Aman Jika Diresepkan

Erythromycin harus digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan gangguan hati. Penyesuaian dosis Erythromycin mungkin diperlukan. Silakan berkonsultasi dengan dokter Anda.

Laktasi Aman Jika Diberikan Resep

Erythromycin mungkin aman digunakan selama menyusui. Erythromycin terbukti diekskresikan dalam ASI tetapi hanya sedikit konsentrasi obat yang ditemukan dalam plasma janin. Namun, obat ini tetap harus digunakan dengan hati-hati. Silakan berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum digunakan.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Ditulis oleh , MD (Universiti Hasanuddin, Indonesia)

Diperiksa oleh Dr Nur Syuhada binti Zulkifli, MD, Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM).