Etanercept

Penggunaan Etanercept

Etanercept adalah obat yang digunakan untuk mengelola dan mengobati kondisi autoimun seperti psoriasis plak, artritis reumatoid, artritis psoriatis, artritis idiopatik remaja, dan spondilitis ankilosa.

Bagaimana Cara Kerja Etanercept

Etanercept bekerja dengan memblokir efek TNF-alpha, sitokin pro-inflamasi yang meningkat pada psoriasis, artritis reumatoid, artritis psoriatis, artritis idiopatik remaja, dan spondilitis ankilosa.

Efek Samping dari Etanercept

Mual, Muntah, Dispepsia, Sakit kepala, Pusing, Astenia, Reaksi alergi, Perkembangan autoantibodi, Demam

Peringatan

Ginjal Gunakan Dengan Hati-hati

Tidak diperlukan penyesuaian dosis untuk pasien dengan gangguan ginjal ringan, sedang atau berat tanpa dialisis. Namun, penggunaan Etanercept dikontraindikasikan pada pasien dengan gangguan ginjal berat yang menjalani dialisis. Silakan berkonsultasi dengan dokter Anda.

Alkohol Tidak Disarankan

Tidak ada interaksi yang diketahui antara alkohol dan Etanercept ketika digunakan bersamaan.

Kehamilan Tidak Aman - Risiko Tinggi

Penelitian pada hewan telah menunjukkan toksisitas reproduksi tetapi ada data yang terbatas dan penelitian pada manusia yang terkontrol dengan baik pada wanita hamil. Dengan demikian, Etanercept tidak disarankan untuk digunakan selama kehamilan. Silakan berkonsultasi dengan dokter Anda.

Mengemudi Tidak Disarankan

Etanercept dapat menyebabkan pusing sebagai efek samping. Oleh karena itu, tidak disarankan untuk diberikan dan mengemudi.

Hati Tidak Aman

Tidak diperlukan penyesuaian dosis untuk pasien dengan gangguan hati ringan hingga sedang. Namun, penggunaan Etanercept dikontraindikasikan pada pasien dengan gangguan hati berat. Silakan berkonsultasi dengan dokter Anda.

Laktasi Tidak Disarankan

Penelitian pada hewan telah menunjukkan ekskresi dalam susu hewan tetapi tidak diketahui dalam susu manusia. Dengan demikian, Etanercept tidak disarankan untuk digunakan selama menyusui. Silakan berkonsultasi dengan dokter Anda.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Ditulis oleh , MD (Universiti Hasanuddin, Indonesia)

Diperiksa oleh Dr Nur Syuhada binti Zulkifli, MD, Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM).