Ketoconazole Topical

Penggunaan Ketoconazole Topical

Ketoconazole Topikal adalah obat yang digunakan untuk mengobati infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur atau khamir. Ini digunakan dalam pengobatan infeksi kulit di batang tubuh, selangkangan, tumit, atau tangan. Ketoconazole Topikal telah digunakan untuk mengobati masalah kulit yang menyebabkan bercak cokelat kemerahan dan pengelupasan kuning atau putih di wajah dan dada (dermatitis seboroik).

Bagaimana Cara Kerja Ketoconazole Topical

Ketoconazole Topikal bekerja dengan menghilangkan jamur yang menyebabkan infeksi.

Efek Samping dari Ketoconazole Topical

Sensasi terbakar pada kulit, Gatal atau Kemerahan, Reaksi Hipersensitivitas (Alergi), Ruam, Eksim, Kemerahan, Irritasi atau Reaksi Kulit Lokal Lainnya,

Peringatan

Ginjal Aman Jika Diresepkan

Ketoconazole Topical tidak digunakan untuk konsumsi internal dan jumlah yang diserap ke dalam sistem peredaran darah juga sangat sedikit. Oleh karena itu, aman digunakan bahkan pada pasien dengan gangguan ginjal.

Alkohol Aman

Karena Ketoconazole Topical digunakan secara topikal, risiko interaksi dengan alkohol yang dikonsumsi sangat kecil.

Kehamilan Data Terbatas

Keamanan Ketoconazole Topical pada kehamilan manusia belum terbukti. Oleh karena itu, Ketoconazole Topical hanya boleh digunakan untuk wanita hamil setelah penilaian risiko/manfaat yang hati-hati oleh dokter.

Mengemudi Secara Umum Aman

Ketoconazole Topical digunakan untuk aplikasi eksternal. Oleh karena itu, hal ini tidak mengganggu kemampuan untuk mengemudi.

Hati Aman Jika Diresepkan

Ketoconazole Topical tidak digunakan untuk konsumsi internal dan jumlah yang diserap ke dalam sistem peredaran darah juga sangat kecil untuk menyebabkan efek apa pun, oleh karena itu, aman digunakan bahkan pada pasien dengan gangguan hati.

Laktasi Data Terbatas

Tidak diketahui apakah Ketoconazole Topical diekskresikan ke dalam ASI manusia. Tidak disarankan untuk mengoleskan Ketoconazole Topical topikal di area dada untuk menghindari kontak tidak sengaja dengan bayi.

Ditulis oleh , MD (Universiti Hasanuddin, Indonesia)

Diperiksa oleh Dr Nur Syuhada binti Zulkifli, MD, Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM).