Nicotine

Penggunaan Nicotine

Nikotin umumnya digunakan dalam pengobatan kecanduan merokok dan membantu berhenti merokok.

Bagaimana Cara Kerja Nicotine

Nikotin dalam dosis rendah menyebabkan stimulasi awal ganglia otonom, medula adrenal, persimpangan neuromuskuler, dan otak. Nikotin dosis tinggi akan menghasilkan stimulasi ganglionik awal yang diikuti dengan penghambatan neurotransmisi, dan kemudian depresi aktivitas reseptor yang terus-menerus.

Efek Samping dari Nicotine

Sakit perut, Diare, Mual, Muntah, Pusing, Sakit kepala, Jantung berdebar-debar, Cemas, Lekas marah, Luka, Air liur, Pilek, Insomnia

Peringatan

Ginjal Gunakan Dengan Hati-hati

Nicotine harus digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan gangguan ginjal berat karena pembersihan Nicotine atau metabolitnya dapat menurun dan oleh karena itu, ada peningkatan risiko efek samping.

Alkohol Aman

Aman untuk mengonsumsi alkohol saat menggunakan Nicotine. Namun, kombinasi keduanya dapat menyebabkan peningkatan pelepasan dopamin yang bertanggung jawab untuk menyebabkan euforia.

Kehamilan Tidak Aman

Disarankan agar wanita hamil berhenti merokok tanpa memerlukan terapi pengganti Nicotine. Penelitian pada manusia telah melaporkan bahwa terdapat risiko pada janin, tetapi potensi manfaatnya memungkinkan penggunaan Nicotine pada kehamilan. Hal ini karena risiko janin bisa lebih rendah daripada risiko yang disebabkan oleh merokok karena konsentrasi Nicotine plasma maksimal yang lebih rendah. Pada trimester ketiga, Nicotine dapat menyebabkan perubahan denyut jantung janin dan hal ini dapat mempengaruhi janin menjelang persalinan.

Mengemudi Secara Umum Aman

Nicotine biasanya tidak memengaruhi kemampuan mengemudi. Jangan mengemudi kecuali Anda merasa sehat.

Hati Data Terbatas

Nicotine harus digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan gangguan hati sedang hingga berat karena pembersihan Nicotine atau metabolitnya dapat menurun. Akibatnya, ada peningkatan risiko efek samping.

Laktasi Data Terbatas

Nicotine dapat ditemukan dalam ASI ibu yang sedang dalam masa pengobatan, oleh karena itu, Nicotine harus dihindari selama menyusui. Terdapat data yang terbatas mengenai penggunaan Nicotine saat menyusui. Jika terapi pengganti Nicotine sangat penting, terapi ini harus diminum tepat setelah menyusui dan bukan dua jam sebelum menyusui.

Ditulis oleh , MD (Universiti Hasanuddin, Indonesia)

Diperiksa oleh Dr Nur Syuhada binti Zulkifli, MD, Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM).