Recombinant Human Erythropoietin Alfa

Penggunaan Recombinant Human Erythropoietin Alfa

Epoetin alfa umumnya digunakan dalam pengobatan anemia, anemia akibat kemoterapi kanker, dan anemia akibat penyakit ginjal kronis.

Bagaimana Cara Kerja Recombinant Human Erythropoietin Alfa

Epoetin alfa adalah hormon glikoprotein murni yang merangsang produksi sel darah merah. Ini diproduksi dengan menyisipkan gen yang mengkode eritropoietin manusia ke dalam sel mamalia.

Efek Samping dari Recombinant Human Erythropoietin Alfa

Mual, Muntah, Diare, Sakit Kepala, Ruam, Demam, Urtikaria, Tromboembolisme Vena/Arteri, Tekanan Darah Tinggi, Reaksi Alergi, Kejang

Peringatan

Ginjal Gunakan Dengan Hati-hati

Recombinant Human Erythropoietin Alfa harus digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan penyakit ginjal. Penyesuaian dosis mungkin diperlukan untuk pasien dengan gagal ginjal kronis.

Alkohol Tidak Disarankan

Tidak disarankan minum alkohol bersama dengan Recombinant Human Erythropoietin Alfa karena akan meningkatkan tekanan darah saat dikonsumsi bersamaan.

Kehamilan Tidak Aman

Studi yang terkontrol dengan baik tidak ditetapkan pada wanita hamil. Namun, studi pada hewan telah menunjukkan toksisitas reproduksi. Oleh karena itu, penggunaan Recombinant Human Erythropoietin Alfa hanya harus dilakukan jika manfaatnya lebih besar dari risikonya.

Mengemudi Secara Umum Aman

Tidak ada studi tentang kemampuan mengemudi dengan Recombinant Human Erythropoietin Alfa. Jangan mengemudi kecuali Anda merasa baik.

Hati Data Terbatas

Dianjurkan untuk menggunakan dengan hati-hati jika pasien mengalami gagal hati kronis karena profil keamanan Recombinant Human Erythropoietin Alfa belum ditetapkan pada gangguan hati.

Laktasi Data Terbatas

Tetap tidak diketahui apakah Recombinant Human Erythropoietin Alfa eksogen diekskresikan dalam ASI manusia, oleh karena itu harus digunakan dengan hati-hati. Keputusan untuk menghentikan menyusui atau pengobatan tergantung pada manfaat menyusui bagi bayi atau manfaat pengobatan bagi ibu.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Ditulis oleh , MD (Universiti Hasanuddin, Indonesia)

Diperiksa oleh Dr Nur Syuhada binti Zulkifli, MD, Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM).