Rilpivirine
Penggunaan Rilpivirine
Rilpivirin umumnya digunakan untuk mengobati Infeksi HIV.
Bagaimana Cara Kerja Rilpivirine
Rilpivirin adalah inhibitor transkriptase balik non-nukleosida (NNRTI) yang akan membantu mengurangi sintesis DNA virus, yang mengarah ke pencegahan proliferasi virus dan kematian virus.
Efek Samping dari Rilpivirine
Gangguan Mental, Obesitas Sentral, Hepatotoksisitas, Reaksi Alergi, Sindrom Rekonstitusi Imun, Nyeri Abdominal, Mulut Kering, Muntah, Peningkatan Kolesterol dan Trigliserida, Penurunan Sel Darah Merah/Leukosit/Trombosit, Penurunan Nafsu Makan, Kegemaran
Peringatan
Ginjal Gunakan Dengan Hati-hati
Penggunaan hati-hati harus dipraktikkan pada pasien dengan penyakit ginjal parah atau stadium akhir. Silakan berkonsultasi dengan dokter Anda.
Alkohol Tidak Disarankan
Alkohol tidak disarankan dalam 4 minggu pertama terapi dan tidak disarankan untuk digunakan karena alkohol akan lebih merusak hati yang disebabkan oleh Rilpivirine.
Kehamilan Data Terbatas
Studi pada hewan tidak menunjukkan adanya toksisitas reproduksi tetapi ada data yang terbatas tentang penggunaan Rilpivirine pada wanita hamil. Oleh karena itu, tidak disarankan untuk digunakan selama kehamilan. Mohon berkonsultasi dengan dokter Anda.
Mengemudi Secara Umum Aman
Rilpivirine biasanya tidak memengaruhi kemampuan mengemudi. Jangan mengemudi kecuali Anda merasa baik.
Hati Gunakan Dengan Hati-hati
Penggunaan dengan hati-hati harus dilakukan pada pasien dengan gangguan hati sedang. Rilpivirine merupakan kontraindikasi pada pasien dengan gangguan hati berat. Silakan berkonsultasi dengan dokter Anda.
Laktasi Tidak Disarankan
Ekskresi Rilpivirine telah ditemukan dalam susu hewan tetapi tidak diketahui dalam ASI manusia. Ibu yang terinfeksi HIV tidak disarankan untuk menyusui bayi untuk mencegah penularan dan efek samping Rilpivirine. Mohon berkonsultasi dengan dokter Anda.