Sacubitril

Penggunaan Sacubitril

Sacubitril umumnya digunakan untuk mengobati Gagal Jantung.

Bagaimana Cara Kerja Sacubitril

Sacubitril adalah prodrug dari Sacubitrilat yang menghambat neprilisin yang bertanggung jawab untuk memecah peptida natriuretik. Peningkatan peptida natriuretik dapat membantu mengurangi beban kerja jantung. Sacubitril biasanya digunakan dalam kombinasi dengan Valsartan.

Efek Samping dari Sacubitril

Hipotensi, Hipokalemia/Hiperkalemia, Penurunan Fungsi Ginjal, Anemia, Diare, Sakit Maag, Hipoglikemia, Pusing, Sakit Kepala, Vertigo

Peringatan

Ginjal Gunakan Dengan Hati-hati

Penyesuaian dosis diperlukan untuk pasien dengan gangguan ginjal sedang hingga parah (eGFR <30ml/menit/1.73m2). Tidak disarankan untuk digunakan pada pasien dengan gagal ginjal stadium akhir karena tidak ada data klinis pada kelompok pasien ini.

Alkohol Tidak Disarankan

Alkohol dapat lebih menurunkan tekanan darah yang disebabkan oleh Sacubitril. Alkohol juga dapat menyebabkan palpitasi yang akan meningkatkan beban kerja jantung, memperburuk fungsi jantung. Oleh karena itu, tidak disarankan mengonsumsi alkohol dan Sacubitril bersamaan.

Kehamilan Data Terbatas

Studi pada manusia telah menunjukkan toksisitas reproduksi seperti penurunan fungsi ginjal pada bayi yang baru lahir. Oleh karena itu, tidak disarankan untuk digunakan selama kehamilan. Mohon berkonsultasi dengan dokter Anda.

Mengemudi Tidak Disarankan

Jangan mengemudi kecuali Anda merasa baik. Sacubitril dapat menyebabkan efek samping seperti pusing atau kelelahan, yang semuanya dapat memengaruhi kemampuan konsentrasi dan mengemudi.

Hati Data Terbatas

Penyesuaian dosis diperlukan pada pasien dengan gangguan hati sedang. Sacubitril dikontraindikasikan pada pasien dengan gangguan hati berat.

Laktasi Data Terbatas

Ekskresi Sacubitril tidak diketahui dalam ASI manusia. Oleh karena itu, tidak disarankan untuk digunakan selama menyusui karena risiko tidak dapat dikecualikan. Mohon berkonsultasi dengan dokter Anda.

Ditulis oleh , MD (Universiti Hasanuddin, Indonesia)

Diperiksa oleh Dr Nur Syuhada binti Zulkifli, MD, Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM).