Salmeterol

Penggunaan Salmeterol

Salmeterol umumnya digunakan untuk mengobati Penyakit Paru Obstruktif Kronis (COPD).

Bagaimana Cara Kerja Salmeterol

Salmeterol mengikat dan menghambat reseptor beta 2 di paru-paru dan otot polos bronkiolus yang menyebabkan relaksasi otot polos, bronkodilatasi, dan peningkatan masuk udara ke paru-paru.

Efek Samping dari Salmeterol

Sakit Kepala, Gejala Flu, Batuk, Nyeri Otot

Peringatan

Ginjal Aman Jika Diresepkan

Salmeterol dapat digunakan pada pasien dengan penyakit ginjal parah. Tidak diperlukan penyesuaian dosis Salmeterol. Namun, jika terjadi overdosis Salmeterol, hal ini dapat menyebabkan asidosis metabolik. Silakan berkonsultasi dengan dokter Anda.

Alkohol Tidak Disarankan

Anda sebaiknya tidak mengonsumsi alkohol dengan Salmeterol. Mengonsumsi Salmeterol dengan alkohol dapat memiliki efek tambahan seperti sakit kepala, tekanan darah rendah, pusing, atau palpitasi.

Kehamilan Tidak Aman

Salmeterol mungkin tidak aman digunakan selama kehamilan. Studi pada hewan telah menunjukkan reaksi buruk pada janin pada dosis yang sangat tinggi, namun, data pada manusia terbatas. Oleh karena itu, disarankan untuk menghindari penggunaannya selama kehamilan. Mohon berkonsultasi dengan dokter Anda.

Mengemudi Secara Umum Aman

Salmeterol biasanya tidak memengaruhi kemampuan mengemudi. Jangan mengemudi kecuali Anda merasa baik.

Hati Data Terbatas

Salmeterol harus digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan penyakit hati. Penyesuaian dosis Salmeterol mungkin diperlukan. Fungsi hati perlu dipantau. Silakan berkonsultasi dengan dokter Anda.

Laktasi Data Terbatas

Studi pada hewan menunjukkan ekskresi Salmeterol dalam ASI sehingga risiko terhadap bayi yang disusui tidak dapat dikecualikan. Penggunaannya dibenarkan ketika manfaatnya lebih besar dari risiko.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Ditulis oleh , MD (Universiti Hasanuddin, Indonesia)

Diperiksa oleh Dr Nur Syuhada binti Zulkifli, MD, Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM).