Silodosin

Penggunaan Silodosin

Silodosin umumnya digunakan untuk mengobati Hiperplasia Prostat Jinak.

Bagaimana Cara Kerja Silodosin

Silodosin adalah inhibitor reseptor alfa-1-adrenergik selektif yang mampu menghambat reseptor yang terletak di prostat, uretra, dan trigon vesika urinaria, menyebabkan relaksasi otot polos dan meningkatkan aliran urin pada individu dengan hiperplasia prostat jinak.

Efek Samping dari Silodosin

Hipotensi postural, Takikardia, Diare, Nyeri perut, Mulut kering, Pusing, Sakit kepala, Insomnia, Infeksi saluran kemih, Ejakulasi abnormal, Libido menurun, Hidung tersumbat

Peringatan

Ginjal Gunakan Dengan Hati-hati

Penyesuaian dosis diperlukan pada pasien dengan gangguan ginjal sedang. Ini dikontraindikasikan pada pasien dengan gangguan ginjal parah (klirens kreatinin <30ml/min).

Alkohol Tidak Disarankan

Alkohol dapat lebih menurunkan tekanan darah menyebabkan pusing atau sensasi pingsan saat dikonsumsi bersamaan dengan Silodosin. Oleh karena itu, tidak disarankan untuk mengonsumsi alkohol dan Silodosin.

Kehamilan Mungkin Aman

Silodosin tidak memiliki indikasi terapeutik pada wanita.

Mengemudi Tidak Disarankan

Jangan mengemudi kecuali Anda merasa baik. Silodosin dapat menyebabkan efek samping seperti pusing, sakit kepala, atau pingsan, yang semuanya dapat memengaruhi kemampuan Anda untuk berkonsentrasi dan mengemudi.

Hati Data Terbatas

Penyesuaian dosis diperlukan pada pasien dengan gangguan hati ringan hingga sedang. Ini dikontraindikasikan pada pasien dengan gangguan hati berat.

Laktasi Data Terbatas

Silodosin tidak memiliki indikasi terapeutik pada wanita.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Ditulis oleh , MD (Universiti Hasanuddin, Indonesia)

Diperiksa oleh Dr Nur Syuhada binti Zulkifli, MD, Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM).