Sirolimus

Penggunaan Sirolimus

Sirolimus umumnya digunakan untuk mengobati Limfangiomatosis dan sebagai Pencegahan Penolakan Transplantasi Ginjal.

Bagaimana Cara Kerja Sirolimus

Sirolimus adalah makrolida yang mampu menekan mediator imun kita, dengan demikian menekan over-aktivasi sistem kekebalan tubuh kita dalam kondisi seperti Limfangiomatomatosis dan setelah prosedur transplantasi ginjal.

Efek Samping dari Sirolimus

Peningkatan risiko infeksi, Hipokalemia, Dislipidemia, Hipofosfatemia, Hiperglikemia, Sakit kepala, Gangguan pada usus, Disfungsi hati, Ruam kulit, Nyeri sendi, Proteinuria, Gangguan menstruasi, Edema, Anemia/Trombosit rendah/Leukosit rendah

Peringatan

Ginjal Aman Jika Diresepkan

Sirolimus aman digunakan pada pasien dengan gangguan ginjal.

Alkohol Tidak Disarankan

Tidak ada interaksi yang diketahui antara alkohol dan Sirolimus ketika digunakan bersamaan. Namun, tidak disarankan untuk menggunakan alkohol selama pengobatan Lymphangiomyomatosis dan setelah transplantasi ginjal.

Kehamilan Tidak Aman

Studi hewan telah menunjukkan toksisitas reproduksi dan data tentang penggunaan Sirolimus pada wanita hamil terbatas. Oleh karena itu, Sirolimus tidak disarankan untuk digunakan selama kehamilan. Silakan berkonsultasi dengan dokter Anda.

Mengemudi Secara Umum Aman

Sirolimus biasanya tidak memengaruhi kemampuan untuk mengemudi. Jangan mengemudi kecuali Anda merasa baik.

Hati Gunakan Dengan Hati-hati

Penggunaan dengan hati-hati dan penyesuaian dosis diperlukan untuk pasien dengan gangguan hati. Silakan berkonsultasi dengan dokter Anda.

Laktasi Tidak Disarankan

Pembuangan Sirolimus telah ditemukan dalam susu hewan tetapi tidak diketahui dalam ASI manusia. Untuk mencegah potensi efek buruk pada bayi yang disusui, disarankan untuk tidak menggunakan Sirolimus selama menyusui. Silakan berkonsultasi dengan dokter Anda.

Ditulis oleh , MD (Universiti Hasanuddin, Indonesia)

Diperiksa oleh Dr Nur Syuhada binti Zulkifli, MD, Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM).