Sitagliptin

Penggunaan Sitagliptin

Sitagliptin umumnya digunakan dalam pengobatan Diabetes Mellitus Tipe 2.

Bagaimana Cara Kerja Sitagliptin

Sitagliptin diklasifikasikan sebagai inhibitor dipeptidil peptidase 4 (DPP-4). Ini menghambat enzim DPP-4 untuk memperpanjang tingkat incretin aktif. Incretin membantu mengatur homeostasis glukosa dengan meningkatkan sintesis insulin dan mengurangi sekresi glukagon di pankreas yang pada gilirannya mengarah pada pengurangan HbA1c dan mencapai kontrol glukosa darah.

Efek Samping dari Sitagliptin

Sakit kepala, Pusing, Gangguan pada pencernaan, Infeksi saluran pernapasan atas, Hipoglikemia, Nyeri sendi/Otot

Peringatan

Ginjal Gunakan Dengan Hati-hati

Tidak diperlukan penyesuaian dosis untuk pasien dengan gangguan ginjal ringan. Namun, jika laju filtrasi glomerulus kurang dari 60 mL/min, penyesuaian dosis mungkin diperlukan. Silakan berkonsultasi dengan dokter Anda.

Alkohol Tidak Disarankan

Tidak aman untuk mengonsumsi alkohol dengan Sitagliptin. Alkohol dapat memengaruhi kadar gula darah sehingga dapat terjadi hiperglikemia atau hipoglikemia. Selain itu, dapat memengaruhi pankreas yang merupakan tempat produksi Sitagliptin, yang pada gilirannya memperburuk kontrol diabetes.

Kehamilan Mungkin Aman

Studi hewan telah menunjukkan efek toksik pada dosis tinggi pada janin. Karena kurangnya data manusia, tidak disarankan untuk digunakan selama kehamilan. Oleh karena itu, silakan berkonsultasi dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.

Mengemudi Secara Umum Aman

Sitagliptin biasanya tidak memengaruhi kemampuan untuk mengemudi. Jangan mengemudi kecuali Anda merasa baik.

Hati Data Terbatas

Tidak ada penyesuaian dosis yang diperlukan pada gangguan hati ringan hingga sedang sedangkan tidak ada studi tentang penggunaan Sitagliptin pada gangguan hati berat. Namun, Sitagliptin terutama dikeluarkan melalui ginjal, sehingga efeknya pada gangguan hati berat diharapkan aman.

Laktasi Data Terbatas

Tidak ada laporan akademis yang menjelaskan penggunaan Sitagliptin selama laktasi manusia yang tersedia saat ini. Oleh karena itu, tidak disarankan untuk digunakan selama menyusui.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Ditulis oleh , MD (Universiti Hasanuddin, Indonesia)

Diperiksa oleh Dr Nur Syuhada binti Zulkifli, MD, Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM).