Testosterone
Penggunaan Testosterone
Testosteron umumnya digunakan untuk mengobati Hipogonadisme Pria
Bagaimana Cara Kerja Testosterone
Testosteron adalah obat androgenik sintetis yang dapat membantu dalam pengembangan organ seks maskulin. Ini juga membantu pasien pria dengan hipogonadisme untuk mengembangkan karakteristik seksual sekunder termasuk rambut wajah dan tubuh, penebalan pita suara, dan perubahan distribusi otot dan lemak.
Efek Samping dari Testosterone
Retensi cairan, Hiperkalsemia, Toleransi glukosa terganggu, Pertumbuhan tulang dan berat badan rangka meningkat, Kadar kolesterol jahat meningkat, Sakit kepala, Penekanan pembentukan sperma, Ginekomastia, Hiperplasia prostat, Irritasi gusi
Peringatan
Ginjal Gunakan Dengan Hati-hati
Penggunaan Testosterone harus dilakukan dengan hati-hati pada pasien dengan gangguan ginjal.
Alkohol Aman
Tidak ada interaksi yang diketahui antara alkohol dan Testosterone saat digunakan secara bersamaan. Namun, konsumsi alkohol berlebihan akan menurunkan kadar Testosterone tubuh. Silakan berkonsultasi dengan dokter Anda.
Kehamilan Tidak Aman - Risiko Tinggi
Testosterone tidak memiliki indikasi terapeutik pada wanita dan tidak boleh digunakan selama kehamilan karena telah terbukti toksisitas reproduksi.
Mengemudi Secara Umum Aman
Testosterone biasanya tidak memengaruhi kemampuan untuk mengemudi. Jangan mengemudi kecuali Anda merasa baik.
Hati Gunakan Dengan Hati-hati
Penggunaan Testosterone harus dilakukan dengan hati-hati pada pasien dengan gangguan hati.
Laktasi Tidak Disarankan
Testosterone tidak memiliki indikasi terapeutik pada wanita dan tidak boleh digunakan selama menyusui.