Ticlopidine

Penggunaan Ticlopidine

Ticlopidine umumnya digunakan untuk mengobati kondisi tertentu seperti Pembekuan Darah, dan digunakan dalam pengobatan Serangan Jantung, dan Angina Tak Stabil

Bagaimana Cara Kerja Ticlopidine

Ticlopidine yang merupakan obat antiplatelet bertindak dengan menghambat penggumpalan platelet yang dikenal sebagai agregasi platelet. Ini digunakan sebagai pengobatan dalam kondisi seperti pembekuan darah sehingga membantu aliran darah lancar di dalam tubuh.

Efek Samping dari Ticlopidine

Diare, Mual, Dispepsia, Kecenderungan berdarah, Ruam di kulit, Peningkatan kadar kolesterol dalam serum, Peningkatan Tes Fungsi Hati

Peringatan

Ginjal Gunakan Dengan Hati-hati

Terdapat studi terbatas, namun penggunaan obat ini akan mengurangi klirens plasma dan memperpanjang waktu pendarahan pada pasien dengan gangguan ginjal. Mohon konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini.

Alkohol Tidak Disarankan

Minum alkohol saat Anda menggunakan Ticlopidine dapat meningkatkan risiko pendarahan di saluran pencernaan Anda (GIT)

Kehamilan Mungkin Aman

Karena tidak ada data terkontrol pada kehamilan manusia untuk Ticlopidine dan studi hewan tidak dapat menunjukkan risiko terhadap janin, oleh karena itu, obat ini disarankan hanya diberikan ketika manfaatnya melebihi risiko bagi ibu hamil

Mengemudi Tidak Disarankan

"Tidak boleh mengemudi kecuali Anda merasa sehat. Ticlopidine dapat menyebabkan efek samping seperti pusing, sakit kepala, atau mual, yang semuanya dapat memengaruhi kemampuan untuk berkonsentrasi dan mengemudi.

Hati Data Terbatas

Penggunaan Ticlopidine tidak disarankan pada pasien dengan penyakit hati yang parah. Studi terbatas pada pasien yang menderita penyakit hati, penyesuaian dosis harus dilakukan oleh dokter.

Laktasi Data Terbatas

Tidak diketahui apakah Ticlopidine diekskresikan dalam ASI manusia, namun, diekskresikan dalam ASI tikus berdasarkan penelitian. Keputusan untuk melanjutkan atau menghentikan menyusui harus dibuat oleh dokter. Mohon berkonsultasi dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.

Ditulis oleh , MD (Universiti Hasanuddin, Indonesia)

Diperiksa oleh Dr Nur Syuhada binti Zulkifli, MD, Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM).